Sunday, July 18, 2010

Hijrah

Assalamualaikum

Saya dengan ini menyatakan peng'hijrah'an blog ini

Sila klik http://pengemiscintarabbi.blogspot.com/

Penghijrahan untuk Allah, demi Islam

Ma'assalamah~

Tuesday, May 4, 2010

Baitul Muslim Anak Tangga Ke Daulah Islamiyyah

SATU TUNTUTAN!




hafal doa ni (tuk muslimat)


at-Toyyibun li at-Toyyibat
love after nikah is permitted



Indahnya Hidup Bersyariat!


Subhanallah!


bukan sekadar Baitul Muslim malah Baitul Dakwah!

Friday, April 30, 2010

Bestnyerrrr.....menyentuh qalbi.....


"Open Your Eyes"

Look around yourselves
Can't you see this wonder
Spreaded infront of you
The clouds floating by
The skies are clear and blue
Planets in the orbits
The moon and the sun
Such perfect harmony


Let's start question in ourselves
Isn't this proof enough for us
Or are we so blind
To push it all aside..
No..

We just have to
Open our eyes, our hearts, and minds
If we just look bright to see the signs
We can't keep hiding from the truth
Let it take us by surprise
Take us in the best way
(Allah..)
Guide us every single day..
(Allah..)
Keep us close to You
Until the end of time..


Look inside yourselves
Such a perfect order
Hiding in yourselves
Running in your veins
What about anger love and pain
And all the things you're feeling
Can you touch them with your hand?
So are they really there?

Lets start question in ourselves
Isn't this proof enough for us?
Or are we so blind
To push it all aside..?
No..

We just have to
Open our eyes, our hearts, and minds
If we just look bright to see the signs
We can't keep hiding from the truth
Let it take us by surprise
Take us in the best way
(Allah..)
Guide us every single day..
(Allah..)
Keep us close to You
Until the end of time..


When a baby's born
So helpless and weak
And you're watching him growing..
So why deny
Whats in front of your eyes
The biggest miracle of life..

We just have to
Open our eyes, our hearts, and minds
If we just look quiet we'll see the signs
We can't keep hiding from the truth
Let it take us by surprise
Take us in the best way
(Allah..)
Guide us every single day..
(Allah..)
Keep us close to You
Until the end of time..

Open your eyes and hearts and minds
If you just look bright to see the signs
We can't keep hiding from the truth
Let it take us by surprise
Take us in the best way
(Allah..)
Guide us every single day..
(Allah..)
Keep us close to You
Until the end of time..


Allah..
You created everything
We belong to You
Ya Robb we raise our hands
Forever we thank You..
الحمد الله
Alhamdulillah...

Monday, March 29, 2010

Tazkirah

Tinggal Lima Rugi Lima

Sabda Rasulullah: "Barangsiapa yang menghina lima jenis manusia maka dia akan rugi atau kehilangan lima perkara;

1. Barangsiapa yang tidak menghiraukan ulama', rugilah agamanya.

2. Barangsiapa yang tidak menghiraukan pemerintah, rugilah dunianya.

3. Barangsiapa yang tidak menghiraukan jirannya, rugilah ia dari mendapat perkara yang baik.

4. Barangsiapa yang tidak menghiraukan saudaranya, rugilah kasih sayang.

5. Barangsiapa yang tidak menghiraukan isterinya, rugilah kehidupan yang bahagia.


Penawar Penyakit Hati

Pada suatu ketika, seorang pesakit datang kepadaseorang yang arif, Sofyan r.a. dan pesakit itu bertanya kepadanya, "Ya Sofyan, aku ini menderita penyakit jauh dari Allah Taa'la. Tolong beri aku ubat penyembuhnya, ya Sofyan..."

Sofyan r.a. seorang ulama yang arif lalu berkata kepadanya, "Ya saudaraku, hedaklah kau mengambil beberapa tangkai keikhlasan, daun-daun kesabaran, dan perahan kerendahan hati. Letakkan kesemuanya dalam wadah ketaqwaan, lalu tuangkan ke dalam cairan rasa takut, kemudian direbus bersama kewaspadaan dan kemudian ambil ramuan itu dengan tangan kejujuran, lalu minumlah dari gelas istighfar yang telah dicampur dengan air kesolehan. Sesudah itu jauhkanlah dirimu dari rakus dan tamak, insyaallah dengan izin Allah Taa'la, engkau akan sembuh dari penyakitmu,"

Sayyidina Ibrahim Al-Khawash r.a. berkata, "Penawar hati itu ada lima, yakni membaca al-Quran dan merenunginya, mengosongkan (puasa), bangun (solat) malam, memohon (doa) pada waktu sahur, dan bergaul dengan para solehin."


Nasihat Luqman Hakim Kepada Anaknya

Sepanjang hidupku, aku hanya memilih lapan kalimah daripada pusaka Nabi Muhammad sebagai pedoman hidup.

Kalimah itu ialah:

1) Apabila engkau sedang solat,jagalah baik-baik fikiranmu
2) Apabila engkau berada di rumah orang lain, jagalah matamu.
3) Apabila engkau berada di tengah-tengah majlis, maka jagalah lidahmu (perkataanmu)
4) Apabila ebgkau hadir dalm jamuan makan, maka jagalah perangaimu.
5) Ingatlah selalu kepada Allah.
6) Selalulah ingat akan mati dan bersedialah untuk menghadapinya.
7) Lupakanlah budi baikmu kepada orang lain,
8) Lupakanlah semua kesalahan orang lain terhadapmu...




Sunday, March 14, 2010

إنشا الله - Maher Zain

Everytime you feel like you cannot go on
You feel so lost
That your so alone
All you is see is night
And darkness all around
You feel so helpless
You can`t see which way to go
Don`t despair and never loose hope
Cause Allah is always by your side

Insya Allah3x
Insya Allah you`ll find your way

Everytime you can make one more mistake
You feel you can`t repent
And that its way too late
Your`re so confused,wrong decisions you have made
Haunt your mind and your heart is full of shame


Don`t despair and never loose hope
Cause Allah is always by your side
Insya Allah3x
Insya Allah you`ll find your way
Insya Allah3x
Insya Allah you`ll find your way

Turn to Allah
He`s never far away
Put your trust in Him
Raise your hands and pray
OOO Ya Allah
Guide my steps don`t let me go astray
You`re the only one that showed me the way,
Showed me the way 2x
Insya Allah3x
Insya Allah we`ll find the way



Thursday, March 11, 2010

Jangan Jadi Fitnah Kepada Parti Kalian.


Khas untuk yang menukar kalimah takbir kepada take beer


Saya tidak pasti kalian belajar dari mana sehingga kalian rasa boleh untuk mempersendakan kalimah takbir sehingga menukarkannya kepada benda haram seperti beer. Saya cuba memahami latar belakang kalian dengan bertenang dan menganggap kalian dalam keadaan tidak mengetahui apabila melakukan perkara ini.

Saya hendak menjelaskan di sini bahawa, kalimah takbir itu adalah kalimah mulia di dalam Islam. Bila dilaung takbir, orang akan pantas menyahut: “Allahuakbar” yakni bermaksud Allah Maha Besar. Inilah dia lafaz kemuliaan. Dilaungkan oleh Rasulullah SAW dan para sahabat semasa peperangan, semasa kegembiraan.

Maka sekiranya kalian mempersenda-sendakan kalimah itu, tidakkah kalian melihat bahawa kalian ini sedang mempersendakan siapa? Kalian hakikatnya sedang mempersendakan Allah, Tuhan saya, Tuhan orang Islam, Tuhan kepada seluruh alam ini. Dan jika kalian beragama Islam, anda telah mempersendakan pula Tuhan anda sendiri.

Saya tidak nampak, bahawa alasan: “Saya nak kutuk parti lain” boleh menjadi lesen sehingga mencipta kutukan sebegini kurang ajar untuk Allah SWT. Kenapa memasukkan Allah dalam pergaduhan politik kalian? Adakah kalian ingat, takbir itu hak satu-satu parti?

Ketahuilah, takbir itu hak seluruh ummah Islam.

Saya ingin tanya kamu yang menukar takbir kepada take beer ini, kamu hendak apa sebenarnya? Hendak menang sorak kemudian mendapat murka Allah?

Marilah kita sama-sama bertaqwa kembali kepada Allah SWT.

Sesungguhnya Allah SWT itu keampunan-Nya amat luas.

Belum terlewat untuk kita tunduk memohon ampun atas keterlanjuran kita terhadap-Nya.


Politik juga adalah satu ibadah


Kita perlu faham bahawa, politik juga adalah satu ibadah. Politik adalah satu perkara mubah yang pada satu tahap boleh menjadi wajib. Maka, jika kita menjalankan politik dalam lingkungan yang dibenarkan syara’, dengan adab-adab yang dibenarkan syara’, ditambah pula dengan niat yang ikhlas, maka jadilah politik itu satu ibadah.

Maka jangan kita cemari ibadah ini dengan carut-carutan yang merosakkan ibadah kita. Jangan kita isi dengan perkara-perkara hodoh dan tidak bermoral seperti mengedit gambar pemimpin parti lawan menjadi gambar-gambar tidak elok. Jangan sampai masuk mencaci maki agama.

Laksanakan politik dengan adab. Biar kamu wahai yang berkecimpung dalam medan politik, yang aktif dalam arena politik, yang katanya hendak membantu parti masing-masing, yang katanya berjuang dengan perjuangan masing-masing, mampu menjadi contoh kepada rakyat seperti saya.

Pesan saya, jangan sesekali kita bawa fitnah pada kumpulan kalian.

Jangan kerana kita, perjuangan kumpulan yang kita sertai itu rosak.

Tetaplah kalian pada ajaran Allah SWT.

Sesungguhnya yang benar hanyalah mereka yang mentaati-Nya.

“Kamu adalah sebaik-baik umat yang dikeluarkan bagi umat manusia, (kerana) kamu menyuruh berbuat segala perkara yang baik dan melarang daripada segala perkara yang salah (buruk dan keji), serta kamu pula beriman kepada Allah (dengan sebenar-benar iman). Dan kalaulah Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) itu beriman (sebagaimana yang semestinya), tentulah (iman) itu menjadi baik bagi mereka. (Tetapi) di antara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka: orang-orang yang fasik.” Surah Ali Imran ayat 110.


Ini untuk yang terlibat sahaja. Yang tidak terlibat, jangan sesekali terasa


Saya harap, tiada sentimen assobiyah, perkauman, kepartian di sini. Saya hanya menegur yang terlibat, dan tidak pula menyentuh yang tidak terlibat. Tidak pula saya rendah-rendahkan mana-mana parti di Malaysia ini. Juga tidak saya sebut mana-mana nama untuk rujukan. Tidak pula saya dedahkan siapa pengucap carut-carutan dan siapa pula yang mengucap take beer ini.

Artikel ini umum, saya menulis, adalah atas rasa tanggungjawab betapa perlunya kalian yang katanya berjuang untuk parti-parti kalian, menjaga nama baik parti masing-masing dan menjaga kebersihan perjuangannya dengan membersihkan peribadi kalian. Pokok artikel saya adalah, syakhsiah kita memberikan impak yang besar kepada perjalanan parti kita. Saya juga berhajat memberikan kefahaman kepada yang menukar kalimah takbir kepada take beer, kerana ada kemungkinan mereka tidak megetahui letak taraf kalimah takbir itu.

Saya senang anda membaca artikel ini dengan rasional dan tenang.

Mudahnya, saya sebenarnya hendak mengajak kalian untuk membayangkan, apabila orang melihat sikap buruk kalian. Orang akan berkata:

“Tak sangka ya, parti tu perangai dia macam itu”

Ya, kita boleh kata pada yang berkata itu begini: “Mana boleh nilai parti dengan hanya seorang sahaja”

Tetapi agaknya, berapa ramai yang berfikiran macam kalian fikir? Orang tiada masa. Kalianlah yang menjadi perhatian. Sebab itu, kalau kalian perasan, Rasulullah SAW berpesan kepada ummat Islam untuk menjaga diri masing-masing. Hal ini kerana, orang-orang Islam adalah imej kepada Islam. Islam itu sempurna, tidak salah. Tetapi apabila ada orang Islam yang merosakkan imej itu, kesempurnaan Islam juga tercalar di mata manusia.

Begitulah kalian dengan parti kalian.

Kalian bertanggungjawab menjaga imej parti kalian.


Penutup: Pesan saya, kembalilah kepada Allah SWT


Ittaqullah, uusiikum wa nafsi bittaqwallah. Ayat ini sering kali diulang semasa khutbah jumaat di Malaysia. Maksudnya: “Bertaqwalah kepada Allah, aku mewasiatkan diri kalian dan diriku dengan ketaqwaan kepada Allah”

Inilah pesan saya untuk diri saya dan kalian. Marilah sama-sama kita kembali kepada Allah SWT dalam segenap hal yang kita lakukan, hatta dalam arena politik. Jangan hanya kita canangkan Islam itu, Islam ini, tetapi tidak pula kita mempraktikkannya.

Jangan sesekali kita mempolitikkan agama. Sesunggunya politik itu sendiri perlu tertakhluk di bawah agama, peraturan Allah SWT. Barulah politik itu mampu kita jalankan dengan baik, adil dan saksama.

Mari sama-sama, kita reflek diri kita.

Masalah ummat Islam dari dulu sampai sekarang hanya satu.

Kesatuan.

Sampai bila agaknya perkara ini mesti berpanjangan?

Sedangkan yang untung dari perbalahan ini hanyalah musuh-musuh Allah yang mengintai-intai peluang kemenangan.

Sumber: http://ms.langitilahi.com/semasa-jangan-jadi-fitnah-kepada-parti-kalian/

TETAMU DATARAN SYAM

TETAMU DATARAN SYAM

Tetamu di Dataran Syam ini,
Harus gagah seperti Abu Ubaidah,
Tanah yang gersang disuburkan
Dengan darah jihad dan jiwa pahlawan

Di celah pohon yang zaitun yang rendang,
Bersemadi syuhada’ pahlawan Islam,
Menanti dan terus menanti,
Hadirnya barisan waris perjuangan.

Medan ini medan yang susah dan payah,
Sesusah medan Mu’tah di puncak sana,
Dan penghuninya juga harus gagah,
Segagah Kota Karak perakam sejarah,

Di sini lah kau akan membina jiwamu,
Jiwa pembela maruah agama,
Berbekalkan ilmu,berpandukan iman,
Islam pasti akan kau merdekakan.

Ketibaanmu adik-adikku,
Ku sambut dengan seribu pengharapan,
Agar kau menjadi insan berilmu,
Dan pembela nasib agamamu.

Hatimu perlu cekal dan tabah,
Sesabar tiga sahabat Rasulullah,
Jiwamu perlu subur dengan iman,
Sesubur Dataran Syam bertuah.

Kita diajar cintakan kematian,
Bagai musuh kita cinta kehidupan,
Maka di Bumi Isra’ ini tempatnya,
Kau mengenal jihad dan perjuangan.

Tetamu DataranSyam, engkaulah harapan,
Untuk ummah melihat masa depan,
Sebagai ulama’ sebagai pejuang,
Islam pasti akan kau merdekakan,

Selamat datang Tetamu Dataran Syam!

Uhibbuka Fillah!

Sahabat, adalah saham akhirat kita


Ada satu hadith sohih riwayat Bukhari&Muslim telah membuatkan saya menjadi bersemangat dalam menjaga persahabatan ini.

Rasulullah SAW bersabda:

“Tujuh golongan yang akan diaungi oleh Allah pada hari tiada naungan selain naungan-Nya adalah: 1) Pemimpin yang adil, 2) pemuda yang kehidupannya sentiasa beribadah kepada Allah, 3) seorang lelaki yang hatinya bertautan dengan masjid, 4) dua lelaki yang saling cinta mencintai hanya kerana Allah, mereka bertemu dan berpisah kerana-Nya, 5) seorang lelaki yang dirayu oleh perempuan kaya lagi cantik untuk berzina, kemudian dia berkata: Sesungguhnya Aku takutkan Allah, 6) seorang yang mengeluarkan sedekah secara sembunyi(ikhlas) sehingga tangan kirinya tidak mengetahui, 7) seorang yang bermunajat kepada Allah di tempat sunyi sehingga mengalir air matanya” Hadith Riwayat Bukhari dan Muslim.

Ya. Sekiranya benar-benar kita bina hubungan kita dengan sahabat kita kerana Allah SWT. Maka Allah akan melindungi kita di akhirat kelak.

Bersahabat atas keimanan, memang indah bukan?


"Anehnya hubungan yang terbina atas keimanan ini, ia membuahkan ketenangan"

"Kalau dia terjatuh, saya akan hulurkan tangan. Kalau saya terjatuh, saya tak akan bawa dia bersama dalam kehancuran"


"Ada masa saya terkurang, ada masa dia pula terkurang. Tetapi saya yakin, kami akan terus lengkap melengkapi, agar yang terkurang itu mampu dipenuhi dan dilengkapi"

"Keimanan dan Islam itu, adalah paksi kepada hubungan kami"

"Allah adalah matlamat ukhuwwah kami"


Jom terjah>http://ms.langitilahi.com/istimewa-hari-lahir-fahmi/#more-2300


Taujihat Pembakar Semangat!

Salam Sayang dr ana (adik budin)
Sekadar berkongsi pengalaman malam tadi
Ana, akhi muslim dan akhi amir sufi ke Rembau
Ada liqo' dgn ulama' besar-Exco Pemuda Pas Pusat
Ust Nasruddin Hasan al-Tontowi
Subhanallah! Allah pilih kami jumpe dgn beliau sedangkan shbt2 lain byk sgt masyaqqat
Xpe,lo ni ana kongsikan mutiara2 taujihat beliau untuk antum:

1.Jadilah golongan "rabbaniyyun"
(orang2 Tuhan yg menjalankan amanah Allah)
-bukan sekadar menjadi ahli jemaah yg menceburkan diri dlm siasah syariah, tapi tetap kembali kpd hadaf n hakikat sebenar jemaah islamiyyah untuk menyebar luaskan agama Islam n menegakkan kalimah Allah d bumi.
-mempunyai pelan tindakan untuk sentiasa upgrade diri menjadi penolong agama Allah.

2.Memperdalam thaqafah ilmu dlm pelbagai bidang keilmuan
-menjadi daie yg "outstanding" dlm pelbagai aspek
-penguasaan ilmu baik 'ulum ad-din dan cabang2 ilmu yg lain.
-kuasai ilmuan dr skop politik, ekonomi, sosial.
-ahli2 jemaah akan ihtimam, titik beratkan terhadap ilmu terutama mahasiswa, ilmu sbg aset, mehnah sbg harta intelek.
-jika daie tak berilmu, camne nk turun kpd masyarakat! boleh jadi fitnah kpd jemaah islam amnye, PAS khususnya jika x berilmu.

3.Tadhiyyah
-kita penerus kpd laluan yg telah diterokai oleh otai2 terdahulu.
-belajar susah, jgn terlalu selesa dgn ape yg kite kecapi sekarang.
-tadhiyyah dr sudut tenaga n material.

4.Kencangkan gelombang "Syabab"
-Pemuda jiwanya kental, derap langkahnya mantap, pick-up tinggi, semangat membara.
-Pemuda jd penggerak, bukan sekadar penyokong akan tetapi pendokong.
-Dekati masyarakat, sahabat2, remaja2 d luar bil hikmah wal mau'izah.
-Qudwah hasanah lil akhorin, biar semua org suka dgn hadaf perjuangan jemaah.
-Perkasakan kawasan masing2, cth;kita duk kt nilai, kukuhkan kawasan nilai dgn Islam dan jgn lupa pd kg halaman...

"Biladun Toyyibah wa Rabbun Ghafur"
TAKBIR!!!

Pepatah Lame Cine

Salam

nk citer balik pasal citer aritu

ala mase rehlah aritu

"Pepatah Lame Cine"

Seorang ibu tua

Hari2 p perigi amik air

Buat minum, masak, basuh, n sebagainya

Di bahunya terpikul kayu

Membawa 2 buah pasu yang penuh berisi air

Akan tetapi salah 1 pasu itu retak di bhgian bawahnye

1 lg comel la bentuknya, sempurna sifatnye

Hari demi hari berlalu

2km dr umah ke perigi (2x2=4)

4km pi n balik setiap hari berulang alik mengambil air

Pasu yg sempurna penuh berisi air

Pasu yg retak tinggal separuh je isinye

Setelah 2 bulan berlalu

Si pasu retak pun mengadu pd tuannye

'aku bersalah sebab tak dapat jalankan tugasku

sesempurna yg kau harapkan'

Lalu tuannya tersenyum, (amik nafas) lalu menjawab

Kau bukan sekadar telah berjasa membantuku mengangkat air

walakin

Kau telah berjasa menghidupkan suasana di sekitar rumahku

Tumpahan air dari kesann retakan itu

Telah menyiram benih2 yg telah ku semai di sepanjang jalan

Dari rumahku ke perigi air

Telah segar bugar bunga-bungaan yg berwarna-warni

Menghidupkan hatiku yang malap, menceriakn diriku yang sepi

sahabat2...d sebalik kekurangan pasti ada kelebihan
di sebalik kesusahan pasti ada kemudahan
carilah kelebihan dalam kekurangan pemberian Rabb
pasti kita akan lebih menghargai n memberi
terutamanya dalam usaha kite nk tlg agama Allah ni
benarlah kata2 Tuhan Yang Maha Agung
"Jika kamu bersyukur nescaya Aku akan tambahi lagi nikmatKu kepada kamu, dan demi sesungguhnya jika kamu kufur ingkar, sesungguhnya azabKu amatlah keras"
(surah ibrahim:7)

Wednesday, February 10, 2010

Valentine: Hari Raya Mengenang Pendeta


MediaMuslim.Info – Memasuki bulan Februari, kita menyaksikan banyak media massa, mall-mall, pusat pusat hiburan bersibuk ria berlomba menarik perhatian para remaja dengan menggelar acara-acara pesta perayaan yang tak jarang berlangsung hingga larut malam. Semua pesta tersebut bermuara pada satu hal yaitu Valentine’s Day atau biasanya disebut hari kasih sayang. Pada tanggal 14 Februari itu mereka saling mengucapkan “Selamat hari Valentine”, berkirim kartu, cokelat dan bunga, saling bertukar pasangan, saling curhat, menyatakan sayang atau cinta.


Sejarah, Asal-Usul dan Latar Belakang


Ensiklopedia Katolik menyebutkan tiga versi tentang Valentine, tetapi versi terkenal adalah kisah Pendeta St. Valentine yang hidup di zaman Raja Romawi Claudius II. Pada tanggal 14 Februari 270 M Claudius II menghukum mati St. Valentine karena menentang beberapa perintahnya. Claudius II melihat St. Valentine mengajak manusia kepada agama Nasrani, lalu memerintahkan untuk menangkapnya.

Dalam versi kedua, Claudius II melihat bahwa para bujangan lebih tabah dalam berperang daripada yang telah menikah yang sejak semula menolak untuk pergi berperang, lalu dia mengeluarkan perintah yang melarang pernikahan. St. Valentine menentang perintah ini dan terus mengadakan pernikahan di gereja dengan sembunyi-sembunyi sampai akhirnya diketahui dan dipenjarakan. Di penjara dia berkenalan dengan putri seorang penjaga penjara yang terserang penyakit. Ia mengobatinya hingga sembuh dan jatuh cinta kepadanya. Sebelum dihukum mati, dia mengirim sebuah kartu yang bertuliskan “Dari yang tulus cintanya, Valentine.” Hal itu terjadi setelah anak tersebut memeluk agama Nashrani bersama 46 kerabatnya.

Versi ketiga, ketika agama Nasrani tersebar di Eropa, di salah satu desa terdapat sebuah tradisi Romawi yang menarik perhatian para pendeta. Dalam tradisi itu para pemuda desa selalu berkumpul setiap pertengahan bulan Februari. Mereka menulis nama-nama gadis desa dan meletakkannya di dalam sebuah kotak, lalu setiap pemuda mengambil salah satu nama dari kotak itu dan gadis yang namanya keluar akan menjadi kekasihnya sepanjang tahun. Ia juga mengirimkan sebuah kartu yang bertuliskan “Dengan nama tuhan Ibu, saya kirimkan kepadamu kartu ini.” Akibat sulitnya menghilangkan tradisi ini, para pendeta memutuskan mengganti tulisannya menjadi “Dengan nama Pendeta Valentine” sehingga dapat mengikat para pemuda tersebut dengan agama Nasrani.

Saudaraku, itulah sejarah Valentine’s Day yang sebenarnya (berdasarkan data yang ada -ed), yang seluruhnya tidak lain bersumber dari paganisme orang musyrik, penyembahan berhala dan penghormatan pada pastor. Bahkan tak ada kaitannya dengan “kasih sayang”, lalu kenapa kita masih juga menyambut Hari Valentine? Adakah ia merupakan hari yang istimewa? Adat, atau hanya ikut-ikutan semata? Bila demikian, sangat disayangkan banyak remaja Islam yang terkena penyakit mengekor budaya Barat dan acara ritual agama lain. Bahkan saat ini beredar kartu-kartu perayaan keagamaan ini dengan gambar anak kecil dengan dua sayap terbang mengitari gambar hati sambil mengarahkan anak panah ke arah hati yang sebenarnya itu merupakan lambang tuhan cinta bagi orang-orang Romawi! Padahal Alloh berfirman, “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya akan diminta pertangggungjawabnya.” (Al Isro’: 36)


Bolehkah Memperingati Hari Valentine?


Bila dalam merayakannya bermaksud untuk mengenang kembali Valentine maka tidak disangsikan lagi bahwa ia telah melakukan perbuatan kekafiran. Adapun bila ia tidak bermaksud demikian maka ia telah melakukan suatu kemungkaran yang besar. Ibnu Qoyyim Al Jauziyah rohimahulloh berkata, “Memberi selamat atas acara ritual orang kafir yang khusus bagi mereka, telah disepakati bahwa perbuatan tersebut haram. Semisal memberi selamat atas hari raya dan puasa mereka, dengan mengucapkan, “Selamat hari raya!” dan sejenisnya. Bagi yang mengucapkannya, kalaupun tidak sampai pada kekafiran, paling tidak itu merupakan perbuatan haram. Berarti ia telah memberi selamat atas perbuatan mereka yang menyekutukan Allah. Bahkan perbuatan tersebut lebih besar dosanya di sisi Allah dan lebih dimurkai dari pada memberi selamat atas perbuatan minum khamer atau membunuh. Banyak orang yang kurang mengerti agama terjerumus dalam suatu perbuatan tanpa menyadari buruknya perbuatan tersebut. Seperti orang yang memberi selamat kepada orang lain atas perbuatan maksiat, bid’ah atau kekufuran maka ia telah menyiapkan diri untuk mendapatkan kemarahan dan kemurkaan Alloh.” Allohu a’lam bish showab.

Sumber: www.mediamuslim.info

Peristiwa Tadi Malam

Tadi malam kan, mata ni berat sangat nak muqadimah tido
jengah jap ke tingkap
amik angin luar jam 3.00 pagi
sambil jeling2 kat nilai hotel tu tetamu mane pulak ber'kelawaran' pagi2 bute ni
ada la satu keye ni, waja, plat wilayah
sekali keluar sume orang2 yang aku tengok sume foreigner
1st prediction mat saleh
sekali punye perhati punya dengor diorang bual
orang arab dah...
terkezut+takm percaya
mula sangka baik r, orang arab mesti bagus2
sebab nabi Allah, Muhammad, lahir dari kalangan kaum arab,
tapi kan,
tgk pakaian je, nampak cam bukan Islam
lepas tu ada salah sorag dari mereka ni
bole kencing berdiri kat tepi longkang hotel tu
pewhhhh...jijik molek1
aku bajet diorang min israeliyun
lantas aku terianat firman Allah;
"sesungguhnya kemuliaan di sisi Allah ialah mereka yang bertaqwa"
(surah al-mujadalah:11)
cantik betul ayat ni
kena betul dengan kondisi aku malam tu yang sedikit menggigil
terbayang pulak orang islael dam rejim2nya di Palestin
tak pernah serik sejak zaman nabi2 terdahulu lagi
banyak sangat cite dalam Holy Quran Al-A'zim
"ya muqallibal qulub, thabbit qulubana a'la dinika waa'la thoa'tik)
amin... ilaliqa'

Sahabat Yang Seorang Ni

Salam
nak citer la sikit
tadi malam jumpe akhi Tobrani kat bilik die
cite2 dari jam 12.30a.m. hatta jam 2.00a.m.
lame betul sembang
sembang2 berisi takpe
jauhlah dari sia2
kitorang cite pengalaman, suka duka dalam perjuangan dan kehidupan
yang setakat ni dah kitorang jalani
ana pulak cite masalah2 yang timbul kat hati ni
bukan nak lepas dendam tapi pe yang terpendam
mintak nasihat dari yang pakar
memang...
kate orang kalo ade masalah duk bersimpuh depan Tuhan
cite kat Die, ngadu padaNya,
tapi kan,
aku ni hambo yang lemah
at least mesti cite kat seseorang, pe terbuku di hati nih...
alhamdulillah, positive responz
banyak dicelahi mutiara2 taujihat
pengingat diri yang sering alpa
betul kate mereka,
diri kite ni tak bole berjauhan dari sahabat soleh
nanti hidayah Allah pun jauh dari kunjung hati
baru tau
hati budi sebenar seorang sahabat bernama Tobrani
die tak pernah melalaikan tapi mengingatkan
teguran=sayang
khas wat enta Tobrani:
"semoga sahabatku yang seorang ni ya Rabb
dapat ketenangan, kebahagiaan
duniawi dan ukhrawi, amin..."
satu lagi dari ana wat sahabat2 seperjuangan suci:
"kalau ana tersubgkur dalam menempuh liku2 yang sedia payah ni
ingatkan aku untuk kambali bangun di trek sebenar,
kalau aku terjatuh tika berjalan di medan ni
hulurkan tanganmu biar dapat ku seiring berjalan kembali
bukan setakat berjalan, malah berlari"
amin...
khas buat Tobrani
ana sayang enta sgt(41x)
kerana Allah, redhaNya ku harap berputik di dalam mekar ukhuwwah ini
sekian...
ilaliqa'

Tuesday, February 9, 2010

Apakah Belum Tiba Masanya?

Quite interesting for me
about what we for? what we need? what we must do?
to know more, have a link below
Langit Ilahi...

Tuesday, February 2, 2010

Layakkah aku...



Layakkah aku...

Memegang panji2 Islam

Sedangkan hati masih ada cinta duniawi

Layakkah aku...

Menjadi mujahid agama

Sedangkan hati masih bersarang karat jahiliyyah

Layakkah aku...

Menitipkan kalimah syahadah di akhir kalam

Sedangkan lidah kurangnya basah mengalun zikir mengucap tahmid

Layakkah aku ya Rasulallah...

Menjadi ummah kebanggaanmu

Sedangkan sunnahmu aku tak amalkan sehari2

Layakkah aku ya Rasulallah...

Bersama-samamu dalam syurga yang abadi

Sedangkan diri tak bersiap menghadapi mati

Layakkah aku ya Rasulallah...

Menatap wajahmu yang cerah bersinar

Sedangkan wajahku kotor dengan maksiat mata

Layakkah aku ya Rasulallah...

Bersalaman denganmu di Syurga Yang abadi

sedangkan dengan tangan ini banyaknya pemula dosa2

Layakkah aku ya Rasulallah...

Menerima suapan air sungai madu Syurga dari tangan bersihmu

Sedangkan bibir ini kurangnya melafaz selawat mengingati, merinduimu

Layakkah aku ya Rasulullah...

Mendapat walau secebis syafaatMU di dunia dan akhirat kelak

Sedangkan tidak mencontohi suri tauladan dirimu

Layakkah aku ya Allah...

Menerima buku amalanku di yaumul Hisab nanti dari tangan kananku

Sedabgkan penuh diari amalanku di sebelah kiri

Layakkah aku ya Allah...

Memandang wajahMu yang Mulia ya Allah

Sedangkan kurangnya aku tundukkan mukaku sebagai tanda hambaMu

Layakkah aku ya Allah...

Al-Quran menjadi hujah buatku di akhirat nanti

Sedangkan suruhan2mu dalamnya kurang sekali aku amalkan

Layakkah aku ya Allah...

Mendapat naungan dariMu di hari tiada naungan selain naunganMuL

Sedangkan kurangnya amalan2 baikku padaMu

Layakkah aku ya Allah...

Kau gelar sebagai hambaMu

sedangkan cinta teragungku ku berikan kepada selain dariMu

LAYAKKAH AKU...


Penghijab Hati

Kata pensyair Arab;

tentang kisah Imam Syafie,

"Syakautu ila Waqi' 'an suuahifzi,
(aku mengadu pada imamku Imam Waqi' susahnya aku nak menghafaz)

Faarsyadani ila tarkil maa'shi;
(dia menasihatiku agar maninggalkan maksiat)

Wa ahbarani biannal 'ilma nur,
(dia memberitahuku sesungguhnya ilmu itu cahaya)

Wa NURULLAH la yuhda lil 'ashi"
(dan CAHAYA ALLAH itu x kan diberi kepada pelaku maksiat)

Telus, tulus dan jelas syair tadi habaq kat kite, untuk penuntut ilmu itu perlulah bersih jiwanya dari sebarang bentuk dosa. rupanya bukan senang nak menuntut ilmu ni, kena jiwa yang tenang, bersih, sabar dan ikhlas. kadang2 kte anggap macam remeh, tapi sebenarnya ia satu 'indirect reason' untuk kite dapat keberkahan dalam ilmu tu sendiri! ilaina wa ilaikum. nasihati diri yang sering alpa dan menyeru sahabat2 agar2 sama2 amalkan. ilaliqa...

Wednesday, January 27, 2010

EdCoustic-Muhasabah Cinta

Wahai... Pemilik nyawaku
Betapa lemah diriku ini
Berat ujian dariMu
Kupasrahkan semua padaMu

Tuhan... Baru ku sadar
Indah nikmat sehat itu
Tak pandai aku bersyukur
Kini kuharapkan cintaMu

Kata-kata cinta terucap indah
Mengalun berzikir di kidung doaku
Sakit yang kurasa biar jadi penawar dosaku
Butir-butir cinta air mataku
Teringat semua yang Kau beri untukku
Ampuni khilaf dan salah selama ini
Ya ilahi....
Muhasabah cintaku...

Tuhan... Kuatkan aku
Lindungiku dari putus asa
Jika ku harus mati
Pertemukan aku denganMu

as-Syahid Syed Imam Hassan al-Banna


Syeikh Hasan Al-Bana dilahirkan pada tahun 1906, yang dibesarkan dalam keluarga Islam yang taat. Dengan asuhan secara Islam itulah maka ia boleh berkata: “Hanya Islamlah ayah kandungku.” Hal itu kerana rasa cintanya terhadap ajaran Islam, kerana ajaran itulah yang membentuk watak dan keperibadiannya.

Ayah kandungnya sendiri adalah Syeikh Ahmad Abdurrahman yang lebih terkenal dengan panggilan as-Sa’ati, atau si tukang jam.

Hasan Al-Bana hafal 30 Juz kitab suci Al-Quran, padahal umur beliau pada saat itu baru 20 tahun. Ketika umur yang sekian itu beliau berhasil menginsafkan Syeikh Abdul Wahab Jandrawy, Pemimpin (Syeikh) Al-Azhar University yang mempunyai pengaruh besar pada segenap lapisan masyarakat dan mempunyai hubungan yang akrab dengan berbagai pihak.

Namun Syeikh yang banyak ilmunya itu tidak mempunyai roh jihad membela rakyat dan Islam dari kezaliman Raja Farouk dan penjajah Inggeris. Kecuali Syeikh Jandrawy ini adalah seorang pemimpin Sufi yang mempunyai banyak pengikut setiap malam berzikir dan berselawat dengan nyanyian-nyanyian khusus ahli Thariqat, tetapi mereka tidak mengerti sama sekali bahawa mereka itu terkurung oleh suasana yang diliputi kejahilan dan kejumudan umat. Mereka jauh dari semangat dan keagungan Islam kerana suasana kemunduran umat yang membelenggu.

Pada tahun 1927, ketika Hasan Al-Bana baru berusia 21 tahun, beliau telah lulus dari Perguruan Darul Ulum Mesir, beliau terus mengajar di Ismailiyah. Di Ismailiyah beliau semakin mengerti suasana rakyat Mesir yang telah sempurna rosaknya. Amat nyata perbezaannya antara kehidupan bangsa Mesir yang menjadi pekerja kasar dengan rumah serta perkampungan yang buruk; dengan kehidupan orang-orang kulit putih yang menempati gedung-gedung megah dengan segala keangkuhannya. Kecuali kemiskinan dan kebodohan, rakyat juga banyak yang rosak moralnya kerana pengaruh kehidupan Barat yang sengaja direka oleh kaum penjajah untuk menghancurkan rakyat Mesir dari segi yang lain.

Dalam suasana yang demikian itulah Hasan Al-Bana mendirikan suatu jemaah yang dinamakan “Al-lkhwanul Muslimin” (Persaudaraan orang-orang Muslim) pada bulan Dzul Kaedah 1347 Hijrah (Mac 1928) yang bertujuan untuk mewujudkan cita-cita Sayid Jamaluddin Al-Afghani dan Muhammad Abduh. Semangat kedua beliau itulah sebagai rantai yang menyambung kepada cita yang diinginkan oleh Hasan Al-Bana beserta kawan kawannya di dalam membentuk organisasi tersebut.

Adapun khiththah gerakan lkhwanul Muslimin yang menuju cita yang diredhai Allah berdasarkan Al-Quran dan Sunnah Rasulullah SAW itu melalui tahapan yakni:
1. Membentuk peribadi Muslim
2. Membentuk rumahtangga dan keluarga Islam
3. Cara hidup kampung Islam
4. Menuju kepada negeri Islam
5. Menuju kepada pemerintahan Islam.

Gerak Ikhwanul Muslimin meliputi segala bidang dakwah, mulai pendidikan terhadap anak-anak, pelajaran Al-Quran bagi orang dewasa, pendidikan keluarga, bidang sosial walaupun nampaknya sederhana sekalipun, dari kampung-kampung sampai kepada Universiti di kampus-kampus, mulai artikel sampai penerbitan buku dan majalah-majalah, sampai kepada urusan politik dalam amar makruf nahi mungkar, dan sebagainya.

Sampai kepada Muktamar Ikhwanul Muslimin yang ketiga tahun 1934, tampak tokoh-tokoh intelektual dan para ulama terkenal yang menjadi anggota dan pendukung Ikhwan, seperti Syekh Thanthawi Jauhari, seorang ahli tafsir terkenal dan Guru Besar. Kemudian Sayid Quthub, Dr. Abdul Qadir Audah, seorang Hakim terkenal, dan juga Dr. Hasan Al-Hadlaiby, dan sebagainya.

Syeikh Hasan Al-Bana bersama kawan-kawannya tidak mampu berdiam diri menghadapi kekuasaan Raja Farouk yang telah tenggelam dalam kemabukan, rasuah, dan sewenang-wenang. Perbezaan pendapat, perselisihan, dan akhirnya pertentangan dengan penguasa yang aniaya dan dibantu oleh kekejaman penjajah Inggeris tidak dapat dihindarkan.

Tentu saja penyokong Kerajaan bekerja keras untuk dapat mengawasi gerak-geri para anggota Ikhwanul Muslimin. Kaum Imperialis Inggeris pula di dalam mencelakakan Ikhwanul Muslimin mempunyai peranan yang sangat besar.

Akhirnya pada pagi hari tanggal 13 Februari 1949 beliau memanggil puteranya. Kemudian beliau bercerita kepada puteranya itu bahawa semalam beliau bermimpi merasa dikunjungi Sayyidina Ali bin Abi Thalib. Ali bin Abi Thalib berkata kepada beliau: “Wahai Hasan, kamu telah menunaikan kewajipan, semoga amalmu diterima oleh Allah.”

Kemudian pada petang harinya, beliau meninggalkan rumah bersama kawan-kawan seperjuangan pergi menunaikan tugas. Tiba-tiba beliau di tembak oleh seorang anggota Polis kakitangan Raja Farouk, dan tersungkurlah beliau di tepi jalan Kairo, dan beliau menemui syahidnya setelah sampai di hospital.

Beliau meninggal dunia kerana ditembak di pinggir jalan raya, dan tidak diketahui siapa pembunuhnya. Bahkan pembunuhnya mendapat hadiah dari Raja Farouk.

Jenazah beliau hanya mampu disolatkan oleh ayahbeliau sebagai imam dan anak lelaki beliau sebagai makmum. hanya dua orang, kerana di sekeliling rumah beliau dijaga ketat oleh askar negara untuk melarang siapapun maasuk rumahnya memberikan penghormatan terakhir kepada beliau.

Revolusi!
memang mudah nak sebut
sebenarnya x semudah kata.
Berubah!
"Allah x ubah nasib suatu kaum tu kecuali mereka sendiri yang mengubah nasib mereka"
ilmu dan pengetahuan
pengalaman dan pengajaran
mehnah dan cabaran
banyak sangat mengajar kita
erti dan hakikat sebenar kehidupan
supaya kita lebih matang
dalam menilai makna sebenar
sebuah taklifan, tanggungjawaban
"tarbiyah terbaik dari Maha Pencipta"
Hakikatnya!
kita adalah penyambung
rantaian perjuangan
bukan pemula, bukan pembuka
Rasulullah!
diutus Tuhan untuk menyeru
"kita penyeru bukan penghukum"
Acapkali!
kita kata pada diri
tugas dakwah ni bukan aku punya
orang alim, ulama, wali, ustaz...
student kuliyyah dakwah, pengajian Islam
tapi hadis nabi ada kate;
"sesiapa mengucap syahadah, adalah seorang pendakwah"
wahai muslim
jangan lupa amanah dari Tuhan
yang akan ditanggungjawabkan
di hari tiada naungan
kecuali naungan Raja Hari Pembalasan
So!
wahai pendakwah Islam
sejahterakan aqidahmu
perjelaskan ibadahmu
amalkan, tunjukkan akhlaq2 Islamiyyah
kemasi diri dengan nilai taqwa
kuatkan diri dengan thaqafah ilmu pengetahuan
"pendakwah kena outstanding"
Tuntutan!
hadis nabi lagi
"sampaikan daripadaku walau satu ayat"
pemuda islam harus berani
jiwa kental
pertegakkan syahadah bukan mudah
nyawa ditaruh sebagai gantian
dalam merealisasikan kalimah Tuhan
demi misi yang tak pernah padam
berjumpa Kekasih Agung di Jannah
nak compare dgn para sahabat Nabi
entah kan layak entahkan tidak
tapi misi kena teruskan
demi menegak satu kebenaran
Ayuh!
Syabab dan Fatayat
pemuda melangkah gagah
contohi Sultan Muhammad al-Fateh
seorang pemuda
menggegar dunia
x pernah gentar
sebab yakin dengan janji Tuhan
hadis nabi kuatkan iman
akhirnya constantine ditawan
raja muda seusia 19 tahun
tawan dunia seumur 22
"itulah sebaik raja, sebaik tentera"
Pemuda1
memeng kena masanya
"kalau bukan sekarang bila lagi
kalau bukan kita siapa lagi
kalau bukan di sini di mana lagi"
Jom!
"REVOLUSI DIRIMU"

Pemikiran Salafi

PEMIKIRAN SALAFI

28 Mac 2006
Aulawiyaat Al Harokah Al Islamiyah fil Marhalah Al Qodimah - Dr.Yusuf Al Qordhowi

Yang dimaksud dengan "Pemikiran Salafi" di sini ialah kerangka berpikir (manhaj fikri) yang tercermin dalam pemahaman generasi terbaik dari ummat ini. Yakni para Sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan setia, dengan mempedomani hidayah Al-Qur'an dan tuntunan Nabi SAW.


Kriteria Manhaj Salafi yang Benar

Yaitu suatu manhaj yang secara global berpijak pada prinsip berikut :

1. Berpegang pada nash-nash yang ma'shum (suci), bukan kepada pendapat para ahli atau tokoh.
2. Mengembalikan masalah-masalah "mutasyabihat" (yang kurang jelas) kepada masalah "muhkamat" (yang pasti dan tegas). Dan mengembalikan masalah yang zhanni kepada yang qath'i.
3. Memahami kasus-kasus furu' (kecil) dan juz'i (tidak prinsipil), dalam kerangka prinsip dan masalah fundamental.
4. Menyerukan "Ijtihad" dan pembaruan. Memerangi "Taqlid" dan kebekuan.
5. Mengajak untuk ber-iltizam (memegang teguh) akhlak Islamiah, bukan meniru trend.
6. Dalam masalah fiqh, berorientasi pada "kemudahan" bukan "mempersulit".
7. Dalam hal bimbingan dan penyuluhan, lebih memberikan motivasi, bukan menakut-nakuti.
8. Dalam bidang aqidah, lebih menekankan penanaman keyakinan, bukan dengan perdebatan.
9. Dalam masalah Ibadah, lebih mementingkan jiwa ibadah, bukan formalitasnya.
10. Menekankan sikap "ittiba'" (mengikuti) dalam masalah agama. Dan menanamkan semangat "ikhtira'" (kreasi dan daya cipta) dalam masalah kehidupan duniawi.

Inilah inti "manhaj salafi" yang merupakan khas mereka. Dengan manhaj inilah dibinanya generasi Islam terbaik, dari segi teori dan praktek. Sehingga mereka mendapat pujian langsung dari Allah di dalam Al-Qur'an dan Hadits-Hadits Nabi serta dibuktikan kebenarannya oleh sejarah. Merekalah yang telah berhasil mentransfer Al-Qur'an kepada generasi sesudah mereka. Menghafal Sunnah. Mempelopori berbagai kemenangan (futuh). Menyebarluaskan keadilan dan keluhuran (ihsan). Mendirikan "negara ilmu dan Iman". Membangun peradaban robbani yang manusiawi, bermoral dan mendunia. Sampai sekarang masih tercatat dalam sejarah.


Citra "Salafiah" Dirusak oleh Pihak yang Pro dan Kontra

Istilah "Salafiah" telah dirusak citranya oleh kalangan yang pro dan kontra terhadap "salafiah". Orang-orang yang pro-salafiah - baik yang sementara ini dianggap orang dan menamakan dirinya demikian, atau yang sebagian besar mereka benar-benar salafiyah - telah membatasinya dalam skop formalitas dan kontroversial saja, seperti masalah-masalah tertentu dalam Ilmu Kalam, Ilmu Fiqh atau Ilmu Tasawuf. Mereka sangat keras dan garang terhadap orang lain yang berbeda pendapat dengan mereka dalam masalah-masalah kecil dan tidak prinsipil ini. Sehingga memberi kesan bagi sementara orang bahwa manhaj Salaf adalah metoda "debat" dan "polemik", bukan manhaj konstruktif dan praktis. Dan juga mengesankan bahwa yang dimaksud dengan "Salafiah" ialah mempersoalkan yang kecil-kecil dengan mengorbankan hal-hal yang prinsipil. Mempermasalahkan khilafiah dengan mengabaikan masalah-masalah yang disepakati. Mementingkan formalitas dan kulit dengan melupakan inti dan jiwa.

Sedangkan pihak yang kontra-salafiah menuduh faham ini "terbelakang", senantiasa menoleh ke belakang, tidak pernah menatap ke depan. Faham Salafiah, menurut mereka, tidak menaruh perhatian terhadap masa kini dan masa depan. Sangat fanatis terhadap pendapat sendiri, tidak mau mendengar suara orang lain. Salafiah identik dengan anti pembaruan, mematikan kreatifitas dan daya cipta. Serta tidak mengenal moderat dan pertengahan.

Sebenarnya tuduhan-tuduhan ini merusak citra salafiah yang hakiki dan penyeru-penyerunya yang asli. Barangkali tokoh yang paling menonjol dalam mendakwahkan "salafiah" dan membelanya mati-matian pda masa lampau ialah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah beserta muridnya Imam Ibnul-Qoyyim. Mereka inilah orang yang paling pantas mewakili gerakan"pembaruan Islam" pada masa mereka. Karena pembaruan yang mereka lakukan benar-benar mencakup seluruh disiplin ilmu Islam.

Mereka telah menumpas faham "taqlid", "fanatisme madzhab" fiqh dan ilmu kalam yang sempat mendominasi dan mengekang pemikiran Islam selama beberapa abad. Namun, di samping kegarangan mereka dalam membasmi "ashobiyah madzhabiyah" ini, mereka tetap menghargai para Imam Madzhab dan memberikan hak-hak mereka untuk dihormati. Hal itu jelas terlihat dalam risalah "Raf'l - malaam 'anil - A'immatil A'lam" karya Ibnu Taimiyah.

Demikian gencar serangan mereka terhadap "tasawuf" karena penyimpangan-penyimpangan pemikiran dan aqidah yang menyebar di dalamnya. Khususnya di tangan pendiri madzhab "Al-Hulul Wal-Ittihad" (penyatuan). Dan penyelewengan perilaku yang dilakukan para orang jahil dan yang menyalahgunakan "tasawuf" untuk kepentingan pribadinya. Namun, mereka menyadari tasawuf yang benar (shahih). Mereka memuji para pemuka tasawuf yang ikhlas dan robbani. Bahkan dalam bidang ini, mereka meninggalkan warisan yang sangat berharga, yang tertuang dalam dua jilid dari "Majmu' Fatawa" karya besar Imam Ibnu Taimiyah. Demikian pula dalam beberapa karangan Ibnu-Qoyyim. Yang termasyhur ialah "Madarijus Salikin syarah Manazil As-Sairin ila Maqomaat Iyyaka Na'budu wa Iyyaka Nasta'in", dalam tiga jilid.


Mengikut Manhaj Salaf Bukan Sekedar Ucapan Mereka

Yang perlu saya tekankan di sini, mengikut manhaj salaf, tidaklah berarti sekedar ucapan-ucapan mereka dalam masalah-masalah kecil tertentu. Adalah suatu hal y ang mungkin terjadi, anda mengambil pendapat-pendapat salaf dalam masalah yang juz'i (kecil), namun pada hakikatnya anda meninggalkan manhaj mereka yang universal, integral dan seimbang. Sebagaimana juga mungkin, anda memegang teguh manhaj mereka yang kulli (universal), jiwa dan tujuan-tujuannya, walaupun anda menyalahi sebagian pendapat dan ijtihad mereka.

Inilah sikap saya pribadi terhadap kedua Imam tersebut, yakni Imam Ibnu Taimiyah dan Ibnul-Qoyyim. Saya sangat menghargai manhaj mereka secara global dan memahaminya. Namun, ini tidak berarti bahwa saya harus mengambil semua pendapat mereka. Jika saya melakukan hal itu berarti saya telah terperangkap dalam "taqlid" yang baru. Dan berarti telah melanggar manhaj yang mereka pegang dan perjuangkan sehingga mereka disiksa karenanya. Yaitu manhaj "nalar" dan "mengikuti dalil". Melihat setiap pendapat secara obyektif, bukan memandang orangnya. Apa artinya anda protes orang lain mengikut (taqlid) Imam Abu Hanifah atau Imam Malik, jika anda sendiri taqlid kepada Ibnu Taimiyah atau Ibnul-Qoyyim.

Juga termasuk menzalimi kedua Imam tersebut, hanya menyebutkan sisi ilmiah dan pemikiran dari hidup mereka dan mengabaikan segi-segi lain yang tidak kalah penting dengan sisi pertama. Sering terlupakan sisi Robbani dari kehidupan Ibnu Taimiyah yang pernah menuturkan kata-kata: "Aku melewati hari-hari dalam hidupku dimana suara hatiku berkata, kalaulah yang dinikmati ahli syurga itu seperti apa yang kurasakan, pastilah mereka dalam kehidupan yang bahagia".

Di dalam sel penjara dan penyiksaannya, beliau pernah mengatakan: "Apa yang hendak dilakukan musuh terhadapku? Kehidupan di dalam penjara bagiku merupakan khalwat (mengasingkan diri dari kebisingan dunia), pengasingan bagiku merupakan rekreasi, dan jika aku dibunuh adalah mati syahid".

Beliau adalah seorang laki-laki robbani yang amat berperasaan. Demikian pula muridnya Ibnul-Qoyyim. Ini dapat dirasakan oleh semua orang yang membaca kitab-kitabnya dengan hati yang terbuka.

Namun, orang seringkali melupakan, sisi "dakwah" dan "jihad" dalam kehidupan dua Imam tersebut. Imam Ibnu Taimiyah terlibat langsung dalam beberapa medan pertempuran dan sebagai penggerak. Kehidupan dua tokoh itu penuh diwarnai perjuangan dalam memperbarui Islam. Dijebloskan ke dalam penjara beberapa kali. Akhirnya Syaikhul Islam mengakhiri hidupnya di dalam penjara, pada tahun 728 H. Inilah makna "Salafiah" yang sesungguhnya.

Bila kita alihkan pandangan ke zaman sekarang, kita temukan tokoh yang paling menonjol mendakwahkan "salafiah", dan paling gigih mempertahankannya lewat artikel, kitab karangan dan majalah pembawa missi "salafiah", ialah Imam Muhammad Rasyid Ridha. Pem-red majalah "Al-Manar' yang selama kurun waktu tiga puluh tahun lebih membawa "bendera" salafiah ini, menulis Tafsir "Al-Manar" dan dimuat dalam majalah yang sama, yang telah menyebar ke seluruh pelosok dunia.

Rasyid Ridha adalah seorang "pembaharu" (mujaddid) Islam pada masanya. Barangsiapa membaca "tafsir"nya, sperti : "Al-Wahyu Al-Muhammadi", "Yusrul-Islam", "Nida' Lil-Jins Al-Lathief", "Al-Khilafah", "Muhawarat Al-Mushlih wal-Muqollid" dan sejumlah kitab dan makalah-makalahnya, akan melihat bahwa pemikiran tokoh yang satu ini benar-benar merupakan "Manar" (menara) yang memberi petunjuk dalam perjalanan Islam di masa modern. Kehidupan amalinya merupakan bukti bagi pemikiran "salafiah"nya.

Beliaulah yang merumuskan sebuah kaidah "emas" yang terkenal dan belakangan dilanjutkan Imam Hasan Al-Banna. Yaitu kaidah :

"Mari kita saling bekerja sama dalam hal-hal yang kita sepakati. Dan mari kita saling memaafkan dalam masalah-masalah yang kita berbeda pendapat."

Betapa indahnya kaedah ini jika dipahami dan diterapkan oleh mereka yang meng-klaim dirinya sebagai "pengikut Salaf".